Pengertian Qurban
Qurban berasal dari bahasa Arab, Qurban
atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan
sembelihan. Atau secara bahasa arabnya qurban diambil dari kata : qaruba
(fi’il madhi) – yaqrabu (fi’il mudhari’) – qurban wa qurbaanan
(mashdar). Artinya, mendekati atau menghampiri.
Qurban, dalam
fiqih Islam yaitu hewan yang dipotong dalam rangka taqarrub kepada
Allah, berkenaan dengan tibanya Idhul Adh-ha atau yaumun nahr , pada
tanggal 10 Dzulhijjah. Disebut Disebut hari nahr (atas dada), karena
pada umumnya, waktu dulu, hewan yang dipotong itu adalah onta yang cara
pemotongannya atau penyembelihannya dalam keadaan berdiri dengan
ditusuk-kannya pisau ke lehernya dekat dada onta tersebut. Kemudian di
kalangan kita popular dengan sebutan “qurban” artinya sangat dekat,
karena hewan itu dipotong dalam rangka taqarrub kepada Allah.
Hikmah Qurban
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Dari
Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW,
apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak
kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan
peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai
rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau
bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu
kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya
dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia
mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]
3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Dari
Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada
hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan
darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti
hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya,
kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai
kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum
darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn
Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]
5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532)
ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah
Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah
yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan
sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah:
sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau
juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah
menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah
shalat…”
6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan
bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban),
supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa,
karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al
Hajj : 34]
7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia
menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya
atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah
dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu
sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan
Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat
Ash Shaffat : 102 - 107]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar