Dari kejauhan terdengar bunyi bel sekolah yang menandakan jam
pelajaran akan segera dimulai, para siswa berlari agar tidak terlambat
melewati gerbang, begitu juga aku dan rendi, kami berlari sekencang
mungkin karena kami yang paling jauh dari gerbang bila gerbang sudah
tertutup dan kami belum masuk, kami tak akan diizinkan masuk kelas
sebelum jam istirahat yaitu jam sembilan, itulah peraturan yang
diterapkan di sekolahku ini.
Gerbang sedikit demi sedikit mulai tertutup, aku dan rendi tetap
berlari namun karena jarak kami dengan gerbang masih jauh akhirnya kami
tertinggal di luar gerbang, pak joko tukang kebun yang saat itu bertugas
menutup gerbang tidak memberi keringanan pada kami, ia mengunci gerbang
dan pergi ke dapur sekolah untuk menyiapkan pekerjaannya.
“sial! gerbangnya sudah ditutup, padahal kita lari kenceng banget” kata rendi dengan nada kesal
“sudah kita tunggu saja sampai jam istirahat” kataku mencoba menenangkan rendi
“kamu si enak vik! gak ada ulangan, aku ada ulangan matematika jam
pertama kalau aku gak ikut sekarang nanti aku ulangan sendirian, kalau
aku ulangan sendirian gimana kalau aku gak bisa! aku nyontek dimana
coba?”