Rabu, 21 Januari 2015

CINTA BERSEGI

        Dari kejauhan terdengar bunyi bel sekolah yang menandakan jam pelajaran akan segera dimulai, para siswa berlari agar tidak terlambat melewati gerbang, begitu juga aku dan rendi, kami berlari sekencang mungkin karena kami yang paling jauh dari gerbang bila gerbang sudah tertutup dan kami belum masuk, kami tak akan diizinkan masuk kelas sebelum jam istirahat yaitu jam sembilan, itulah peraturan yang diterapkan di sekolahku ini.
Gerbang sedikit demi sedikit mulai tertutup, aku dan rendi tetap berlari namun karena jarak kami dengan gerbang masih jauh akhirnya kami tertinggal di luar gerbang, pak joko tukang kebun yang saat itu bertugas menutup gerbang tidak memberi keringanan pada kami, ia mengunci gerbang dan pergi ke dapur sekolah untuk menyiapkan pekerjaannya.
“sial! gerbangnya sudah ditutup, padahal kita lari kenceng banget” kata rendi dengan nada kesal
“sudah kita tunggu saja sampai jam istirahat” kataku mencoba menenangkan rendi
“kamu si enak vik! gak ada ulangan, aku ada ulangan matematika jam pertama kalau aku gak ikut sekarang nanti aku ulangan sendirian, kalau aku ulangan sendirian gimana kalau aku gak bisa! aku nyontek dimana coba?”