Selasa, 26 Agustus 2014
Manfaat Dari Pedidikan Jasmani (Penjasorkes)
Manfaat Dari Pendidikan Jasmani Olahraga (Penjasorkes)
Manfaat pendidikan jasmani sangat besar. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar ataupun tidak sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Melalui program yang direncanakan secara baik, anak-anak dilibatkan dalam kegiatan fisik yang tinggi intensitasnya. Pendidikan jasmani juga tetap menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan yang ada disekitarnya dengan banyak mencoba, sehingga kegiatannya tetap sesuai dengan minat anak-anak, lewat pendidikan jasmani ini anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh.
Secara Sederhana Manfaat Pendidikan Olahraga Jasmani bagi siswa (Secara umum) :
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
Mendapatkan dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Diringkaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif.
Menurut Mahendra (2003) mengemukakan secara umum, manfaat pendidikan jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut:
Memenuhi kebutuhan anak akan gerak
Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
Menyalurkan energi yang berlebihan
Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional
Pengertian pendidikan jasmani menurut ahli
- Menurut Cholik Mutohir (Cholik Mutohir, 1992) Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila
- Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut.
- Dauer dan Pangrazi (1989: 1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.
- Bucher, (1979). Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional
- Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
- Jesse Feiring Williams (1999; dalam Freeman, 2001), pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang terpilih sehingga dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
- Barrow mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai pendidikan melalui aktivitas gerak manusia di mana banyak dari tujuan pendidikan yang dicapai melalui kegiatan otot besar yang melibatkan olahraga, permainan, senam, tari dan latihan.
- Jackson R. Sharman menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan yang berlangsung melalui kegiatan yang melibatkan mekanisme motorik tubuh manusia yang menghasilkan pola perilaku individu.
- Charles A. Bucher mengemukakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional.
- Central Advisory Board of physical Education and Recreation mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai pendidikan melalui aktivitas fisik untuk pengembangan total kepribadian anak untuk keutuhan dan kesempurnaan tubuh, pikiran dan jiwa.
- Abdul Kadir Ateng menjelaskan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
Selasa, 19 Agustus 2014
Olahraga??
Olahraga? Apa itu?
Aktivitas
fisik yang terencana dan terstruktur yangberulang-ulang melibatkan gerakan
tubuh dan ditujukan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani itulah yang disebut dengan olahraga. Olahraga merupakan
sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan
kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Olahraga dapat dimulai
sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari.
google.com
Dengan perkembangan
teknologi yang semakin hari semakin maju menyebabkan masyarakat saat ini kurang
menggerakan badannya. Teknologi yang digunakan untuk memperingan pekerjaan
manusia membuat masyarakat saat ini terlihat manja. Dengan kurangnya gerakan
fisik manusia dapat menyebabkan penyakit di dalam tubuh. Ditambah lagi jika
orang tersebut memiliki penyakit keturunan maka risiko penyakit yang akan ia
derita akan meningkat. Seperti penyakit diabetes, jantung, tekanan darah
tinggi, dsb.
Pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) bertujuan agar
masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut menjadi bergerak agar
sehat dan bugar. Oleh karena itu kegiatan aktifitas fisik/latihan fisik dan
atau olahraga perlu menjadi gerakan masyarakat. Memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)